CURRICULUM VITAE


N A M E : Ir. NOVIANTO BOEDISASETYO
NATIONALITY : INDONESIA
PRESENT ADDRESS : TAWANG SARI PERMAI A/102 TAMAN – SIDOARJO
TELEPHONE : 031 – 7881236
MOBILE : +62 081- 319 539 021 ; +62 0888 12 22 805
E-MAIL : www.noviantobs@yahoo.co.id
DATE OF BIRTH/PLACE : NOVEMBER 27TH, 1955 / SURABAYA
MARITAL STATUS : MARRIED SINCE 1979
EDUCTION :
• Elementary School : 1962 – 1968 , Surabaya – Indonesia
• Junior High School : 1969 – 1971 , Surabaya – Indonesia
• Senior High School : 1972 – 1974 , Surabaya – Indonesia
• High Technical School : 1979 – 1982 , Diploming III Institute Technology of 10 November Surabaya – Indonesia
1983 – 1986 , Engineer Institute Technology Adhi Tama Surabaya Indonesia

TRAINING EXPERIENCE :
• 1983, Training AC, DC and Submerged ARC Welding, Japan (Certificate).
• 1983, Training NDT Non Radiation Level I in Industrial Department Bandung, Indonesia (Certificate)
• 1984, Training Guarantee Engineer, Japan (Certificate)
• 1988, Training NDT Non Radiation Level II from US NAVY GUAM AMERICAN (Certificate)
• 1989, Training NDT Non Radiation Level II in B4T Bandung, Indonesia (Certificate)
• 1993, Training Calibration Equipment at Metrology LIPI Department (Certificate)
• 1994, Seminar Non Destructive Testing Technique and Technology Overview Tawadagraha (Certificate)
• 1999, Training NDT Non Radiation Level III in BATAN-IAEA (Certificate)
• 1999, Re-Certification NDT Non Radiation Level II ASNT (Certificate)
• 2000, Training Non Radiation Level III ASNT (Setsco-Singapore)
• 2006, Training Sea Survival (Certificate)


PROFESSIONAL EXPERIENCE :
2008 – Present, PT.ALFA TRANS RAYA

Position : OWNER SURVEYOR FOR LCT 1500 DWT

2007 – 2008, PT.SAMUDRA MARINE INDONESIA (BOJONEGARA-CILEGON)

Position : ASS. SUPERVISOR



Responsibilities :
• Ensuring that quality procedure such as Inspection and NDT (non radiation and radiation), Project NDT Map and QA manual are required have been .
• Ensuring that quality procedure such as Inspection and Test Plan (ITP), Project Quality Plan and QA manual are required have been specially in electrical and instrument developed for review and approval by customer before Commencement of manufacturing.
• Keep quality documentation in controlled Condition.
• Compilation of quality records in accordance with final documentation requirements.
• Preparation of conduct electrical procedure for precommissiong test


2000 – 2007, PT. PAL INDONESIA
Position : Head of NDT Section
Responsibilities :
• Ensuring that quality procedure such as Inspection and NDT (non radiation and radiation), Project NDT Map and QA manual are required have been .
• Ensuring that quality procedure such as Inspection and Test Plan (ITP), Project Quality Plan and QA manual are required have been specially in electrical and instrument developed for review and approval by customer before Commencement of manufacturing.
• Coordinating periodical Internal audit as required in ISO – 9000 Standard.
• Keep quality documentation in controlled Condition.
• Compilation of quality records in accordance with final documentation requirements.
• Preperation and coordination with third party including (negotiation priceing) to handle project according to customer has been approved.
• Report to quality Assurance Manager.

2005 - 2006 , PT.PAL – PT.RAGA PERKASA EKAGUNA CONSORTIUM

Project : EPCI of an offshore Wellhead Platform and WetGas Subsea
Pipeline – Amerada Hess ( Indonesia – Pangkah ) Limited.
Position : QA/QC Inspector
Responsibilities :
• Preparation of conduct electrical procedure for precommissiong test
• Preparation of conduct NDT Map.
• Organize in developing, implementing and monitoring a quality management system in accordance with ISO – 9000 Standard and / or another code.
• Keep quality documentation in controlled Condition.
• Compilation of quality records in accordance with final Manufacture Data Record (MDR) requirements.
• Report to quality Assurance Manager.


2004 - 2006 , PT.PAL – PT.DEN CONSORTIUM

Project : Tanjung Priok Power Plan.
Position : QA/QC Inspector
Responsibilities :
• Preparation of joint operation procedures from PAL and DEN ( Dinamika Engineering Nusantara ) existing procedures, amended to suit operational methods and quality system objectives.
• Meger and continuity test for electric equipment.
• Individual test for all electric pump.
• Interlock system test..
• Load synchrone for paralel Jawa Bali.

2003 - 2004 , PT.PAL – PT.KDD CONSORTIUM

Project : Pupuk Iskandar Muda Power Plan in North Sumatra.
Position : QA/QC Inspector
Responsibilities :
• Quality Assurance Engineer of Electrical & Instrument for Power Plant Project

2002 , PT.PAL – PJB Gresik CONSORTIUM

Project : Sicanang Belawan Power Plan in North Sumatra.
Position : QA/QC Inspector
Responsibilities :
• NDT Inspection for all weld, upper casing, blade turbine and as turbine

2002 , PT.TITIS SAMPURNA

Project : Paiton Power Plan.
Position : Inspector
Responsibilities :
• Inspection and test by Ultrasonic for blade and casing..

1997 - 1999 , PT.PAL – INDONESIA

Project : Barge Mounted Gas Turbine Power Plan (1x30-40 MW) in Banjarmasin
Position : QA/QC Inspector
Responsibilities :
• Preparation of conduct electrical procedure for precommissiong test
• Meger and continuity test for electric equipment.
• Individual test for all electric pump.
• Interlock system test..
• Load synchrone for parallel Kalimantan.

1996 - 1997 , PT.PAL – INDONESIA

Project : Stator Frame
Position : QA/QC Inspector
Responsibilities :
• Coordinator of NDT Inspector for Non-Radiation at QA Department of PT.PAL


1995 - 1996 , PT.PAL – INDONESIA

Project : Receiving Material.
Position : QA/QC Inspector
Responsibilities :
• Review and check incoming material accordance with Request Order

1993 - 1995 , PT.PAL – PT. BKI CONSORTIUM

Project : LNG PT. BADAK BONTANG KALTIM
Position : QA/QC Inspector
Responsibilities :
• Inspector NDT Level II ( Ultrasonic Test )
• Visual check for all welding after repair.
• Review and check welding record by NDT Non Radiation.
• Visual check for all equipment

1992 - 1993 , ARBNI -ARCO

Project : LNG PAGERUNGAN ISLAND PROJECT
Position : QA/QC Inspector
Responsibilities :
• Inspector UT-ASTN Level II

1988 - 1992 , PT. PAL INDONESIA

Project : PT. PAL
Position : QA/QC Inspector
Responsibilities :
• Inspector UT-ASTN Level II ( Ultrasonic Test ) at QA Department

1983 - 1987 , PT. PAL INDONESIA

Project : PT. PAL
Position : QA/QC Inspector
Responsibilities :
• Inspector UT-ASTN Level I ( Ultrasonic Test ) at QA Department

1982 - 1983 , PT. PAL INDONESIA

Project : PT. PAL
Position : QA/QC Inspector
Responsibilities :
• Staff Quality Assurance Department with responsibility to Investigation and give approval of Acceptance Test for Electrical.

Perencanaan Galangan Reparasi Kapal TNI-AL


30 January 2009
[yim347] SNMT-2006 Perencanaan Galangan Reparasi Kapal TNI-AL
Pemeliharaan dan perawatan fisik dan teknis secara berkala perlu dilakukan oleh TNI-AL. Reparasi kapal-kapal TNI-AL banyak dikerjakan digalangan-galangan BUMN dan swasta nasional. Sehingga berakibat pada biaya yang mahal, waktu yang lebih lama karena harus mengikuti jadwal dock terkait, juga mempengaruhi jadwal kegiatan operasional AL dan faktor kerahasiaan sulit terjaga.
Sesuai dengan Master Plan 2005 – 2020 DBAL Ujung Surabaya dan Rencana Pembangunan Fasharkan Armatim Surabaya, yang memuat perencanaan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan kapal (Fasharkan) yang berfungsi sebagai pendukung Armada TNI AL dalam hal fasilitas pemeliharaan dan perbaikan kapal. Disamping itu berkaitan dengan Blue Print TNI AL tahun 2003 untuk sepuluh tahun kedepan (2003- 2013) akan menambah jumlah armada kapal perang disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan konstelasi geografis bagi keamanan wilayah perairan kita, untuk itu perlu adanya fasilitas pemeliharaan dan perbaikan kapal yang sanggup melayani semua jenis kapal perang TNI AL baik untuk perawatan dan perbaikan kapal. Dengan pertimbangan tersebut di atas, pembangunan galangan kapal untuk melayani reparasi kapal-kapal perang milik TNI AL sendiri sangat diperlukan.
Dalam penelitian ini, perencanaan galangan reparasi kapal ini menggunakan metode ZOPP (Ziel Orientierte Projekt Planung) diperkenalkan oleh GTZ tahun 1983, yang kemudian akan dibandingkan dengan rancangan galangan reparasi kapal dari TNI AL. Hasil akhir dari penelitian ini berupa layout galangan reparasi kapal yang secara teknis dan ekonomis menguntungkan dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kata kunci: hankam, master plan DBAL, kapal perang, biaya reparasi, galangan kapal, Fasharkan, ZOPP.

Title : PERENCANAAN GALANGAN REPARASI KAPAL TNI AL (STUDI KASUS ARMATIM)
Author : Mohammad Syaifi, Djauhar Manfaat, Heri Supomo, Jurusan Teknik Produksi Dan Material Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006

credit to : http://mmt.its.ac.id

Produksi kapal naik 28,33%, Sektor galangan ditargetkan tumbuh 10%
05-02-2009
Realisasi produksi di industri galangan kapal nasional sepanjang 2008 melonjak 28,33% menjadi 7,75 juta gros ton (GT). Kinerja ini melampaui target yang ditetapkan Departemen Perindustrian sebesar 6 juta GT. Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Depperin Budi Darmadi mengatakan peningkatan tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang 3 tahun terakhir.
Tingginya permintaan (order) yang mencakup produksi kapal baru dan perbaikan (reparasi), menyebabkan hampir seluruh perusahaan galangan beroperasi di atas kapasitas terpasang. "Pada tahun lalu industri galangan tumbuh melampaui target. Hal ini karena order pembangunan kapal baru dari dalam negeri dan luar negeri serta reparasi tumbuh signifikan," kata Budi ketika dikonfirmasi, kemarin. Pada 2007, pembangunan kapal baru (new building) hanya mencapai 350.000 GT dengan nilai investasi Rp6,75 triliun, sedangkan reparasi kapal (ship repair) tercatat 5,6 juta GT senilai Rp2,23 triliun. Secara keseluruhan, produksi dan reparasi kapal pada 2007 mencapai 5,95 juta GT. Sementara itu, pada 2008, produksi kapal baru mencapai 525.000 GT dengan nilai Rp9,34 triliun atau melonjak 61,54% dibandingkan dengan 2007. Untuk reparasi kapal tumbuh 29,46% dengan volume mencapai 7,25 juta GT senilai Rp3,96 triliun. "Total realisasi [produksi dan reparasi kapal] pada 2008 mencapai 7,75 juta GT dengan nilai investasi Rp13,3 triliun." Menurut Budi, tingginya realisasi investasi itu secara langsung mendongkrak impor komponen kapal yang belum bisa diproduksi di dalam negeri sekitar 10% dari US$99,8 juta menjadi US$109,78 juta. Sebaliknya, importasi kapal secara utuh menurun sekitar 15% dari US$539,99 juta pada 2007 menjadi US$458,99 juta pada 2008. Berdasarkan catatan Depperin, impor kapal dan komponen dari tahun ke tahun menunjukkan penurunan karena industri galangan di dalam negeri secara bertahap mampu melakukan substitusi. Beberapa komponen kapal yang sampai sekarang belum bisa diproduksi oleh industri lokal a.l. stud-link, kelompok komponen las (welded link), mesin outboard dalam bentuk terurai (CKD/completely knocked-down), dan mesin pendorong (marine propulsion engine). Penurunan impor kapal, katanya, disebabkan oleh perusahaan galangan asing mulai mengalihkan sebagian ordernya (suborder) ke beberapa negara di Asia termasuk Indonesia. Tumbuh 10% Untuk tahun ini, lanjutnya, Depperin menetapkan pertumbuhan produksi kapal dan reparasi sebesar 10%. "Imbas resesi ekonomi dunia kemungkinan akan berpengaruh sehingga menyebabkan berkurangnya pendapatan dari proyek reparasi kapal. Ini fenomena global yang juga terjadi di industri galangan nasional," paparnya. Untuk mendorong kinerja industri galangan kapal, pemerintah memberikan stimulus dengan menanggung bea masuk impor sejumlah komponen kapal. (lihat tabel) Dia menambahkan dalam 4 tahun terakhir hingga 2008, industri galangan kapal berkembang cukup pesat khususnya di Pulau Batam yang sampai saat ini tercatat sebanyak 68 perusahaan dari total 253 perusahaan di Indonesia. Batam, termasuk di dalamnya Bintan, dan Karimun, menjadi pusat pertumbuhan industri galangan nasional karena sebagai bonded zone/kawasan berikat dan kawasan ekonomi khusus (KEK), kawasan tersebut memperoleh fasilitas fiskal dari pemerintah. Sesuai dengan catatan Depperin, saat ini terdapat sedikitnya tiga perusahaan galangan PMA dan tiga PMDN yang berencana melakukan ekspansi dengan nilai investasi US$1,05 miliar. Tiga PMA itu adalah CN Heavy Industries Ltd, 21st Century Ltd, dan Ka Non Who Industries Ltd, sedangkan investor dari dalam negeri yakni PT Daya Radar Utama, PT Dok Perkapalan Surabaya dan PT PAL.
Sumber : Bisnis Indonesia, 5 Februari 2009 Yusuf Waluyo Jati